Hay,aku adalah penyihir muda yang sekolah di Reaps School Aku adalah Ruzetta,penyihir muda berbakat yang diangkat oleh kepala asrama Reaps.Aku mempunyai teman bernama Fawn. Ia penyihir yang berbeda dengan ku. Aku bertemu dengannya saat aku pertama kali ke sekolah ini. Nenek ku adalah pendiri Reaps School jadi jelas aku masuk kedalam garis keturunan penyihir.Dan aku adalah cucu terakhir nenek ku yg mempunyai kekuatan sihir dari nenek ku,kecuali kalau aku memiliki seorang anak.Aku mengikuti jejak nenek ku menjadi penyihir ,sejak lahir aku tidak pernah bertemu dengan ibu atau ayahku,makanya nenek mengasuh ku dan menjadikan ku penyihir handal karna ia takut aku mengingat orang tuaku yang menghilang sejak melahirkanku. Ruzetta,nama itu diambil dari nama sihir yaitu Ruz artinya kekuatan dan rietta adalah abadi jadi arti dari Ruzetta adalah kekuatan yang abadi. Nenek ku berharap agar suatu hari nanti aku bisa mengalahkan penyihir jahat yang sudah memisahkan antara aku dan orang tuaku yaitu Raish. Penyihir itu memata-mataiku selalu.Setiap gerakan ku dia selalu mengetahui karna kata nenek dimana ada aku disitu ada Raish.
...................................................
Hari ini adalah hari pertama aku sekolah di Reaps School nenek mengenalkan ku dengan semua pemilik asrama, disini aku disuruh memilih asrama yang aku suka,tapi jika kita mau masuk asrama itu kita harus mengikuti tes untuk bisa menjadi anggota asrama itu. Dari 25 Asrama aku memilih satu asrama yang bernama Asrama Mitch. Isinya adalah penyihir-penyihir yang handal dan berbakat.Nenek juga bilang aku pantas masuk asrama mitch karna ya memang aku sudah di tes oleh nenek ku. Aku mengikuti tes Mitch sampai akhirnya aku lulus tes itu dan aku berhasil menjadi anggota dari asrama Mitch. Senang rasanya tapi... dimana Fawn? Teman pertama ku di Reaps School? Aku memilih untuk berjalan-jalan mengelilingi Reaps school dan akhirnya
Ruzetta: “Fawn !”
Fawn: “Ruzetta ! *menghampiri ruzetta*dimana asrama mu?”
Ruzetta: “Asrama Mitch,lalu... kamu masuk asrama apa?”
Fawn: “ Benarkah kau asrama Mitch? aku juga asrama Mitch haha kenapa bisa kebetulan seperti ini ya?”
Ruzetta: “ haha iya... Oiya lalu kau mau kemana?”
Fawn: “Asrama Mitch,tapi aku tidak tau dimana letaknya”
Ruzetta: “Ayoo aku antar” *menarik tangan Fawn*
Fawn: *sambil jalan* “hmm zet,apakah nenekmu pendiri Reaps School?”
Ruzetta: “Ya,benar sekali nenek ku pendiri sekolah ini”
Fawn: “Berarti kau memiliki garis keturunan seorang penyihir?”
Ruzetta: “Tentu saja,bukan kah penyihir-penyihir disini mempunyai garis keturunan penyihir dikeluarganya”
Fawn: “Ya semuanya,kecuali aku”
Ruzetta: “Apa maksudmu?”
Fawn: “Aku tidak mempunyai keluarga seorang penyihir aku hanya manusia biasa yang ditemukan oleh nenek mu”
Ruzetta: “Nenek ku? Bagaimana kau bisa bertemu dengan nenek ku ? *berhenti berjalan*”
Fawn: “Ya saat itu aku sedang bermain sepeda di halaman rumah ku lalu aku jatuh,dan nenek mu itu menghampiriku dengan membawa tongkat nya dan mengobati kakiku sambil memutarkan tongkatnya dan membaca mantra nya lalu dia membisikkan sesuatu kata padaku”
Ruzetta: “Ia mengatakan apa denganmu ?”
Fawn: “Jadilah kau seorang penyihir yang handal”
Ruzetta: “Be...benarkah?”
Fawn: “Iya,ada apa?”
Ruzetta: “ *Bruuk* (jatuh dan lemas)”
Fawn: “Ruzetta,kau kenapa?”
Ruzetta: “ Apa yang telah kau katakan?”
Fawn: “Apa? Aku tidak mengerti maksudmu”
Ruzetta: “Katakan sekali lagi ! ”
Fawn: “Katakan apa? Kau kenapa? Kenapa tiba-tiba kau jatuh dan lemas seperti ini ?”
Ruzetta: “Cepat katakan yang dibicarakan oleh nenek ku padamu !!!!”
Fawn: “ Hmm, Jadilah kau seorang penyihir yang handal”
Fawn: “ Hmm, Jadilah kau seorang penyihir yang handal”
Ruzetta : “*Bangkit dan berlari*”
Fawn : “Ruzetta.... ada apa? *teriak”
Ruzetta lari sekuat mungkin ingin menemui nenek nya
Ruzetta: “Nenek !”
Nenek : “Apa?”
Ruzetta: “Kenapa nenek melakukan ini”
Nenek : “Melakukan apa?”
Ruzetta: “ Nenek telah mengambil seorang anak biasa yang akan menjadi penyihir disini,bukankah nenek sendiri yang bilang orang yang tidak memiliki garis keturunan penyihir tidak boleh menjadi penyihir dan itu adalah peraturan di Reaps School ?”
Nenek : “Ya”
Ruzetta : “Lalu kenapa nenek mengambil Fawn dan menjadikan dia penyihir, padahal dia adalah orang biasa yang menurut ku dia tidak pantas sekolah disini,itu akan menjadi beban untuk dia nek !”
Nenek : “Kenapa kau menjadi iri seperti ini?”
Ruzetta: “Aku tidak iri,tapi kenapa nenek tidak adil? Dari kecil aku memohon untuk menjadi penyihir karna aku tau seseorang yang memiliki garis keturunan penyihir pantas menjadi seorang penyihir yang handal, tapi apa? Dulu nenek melarangku menjadi seorang penyihir,padahal sah-sah saja kalau aku menjadi penyihir ,toh kalau ada yang menentangku mereka juga akan tahu sendiri kalau aku adalah cucu dari nenek yaitu seseorang yang mendirikan Reaps School” *kesal*
Ruzetta: “Aku tidak iri,tapi kenapa nenek tidak adil? Dari kecil aku memohon untuk menjadi penyihir karna aku tau seseorang yang memiliki garis keturunan penyihir pantas menjadi seorang penyihir yang handal, tapi apa? Dulu nenek melarangku menjadi seorang penyihir,padahal sah-sah saja kalau aku menjadi penyihir ,toh kalau ada yang menentangku mereka juga akan tahu sendiri kalau aku adalah cucu dari nenek yaitu seseorang yang mendirikan Reaps School” *kesal*
Nenek: “ Dia akan menjadi seseorang penghantar yang akan membuat mu bertemu dengan orang tuamu tapi..dia juga akan menjadi penghantar bertemunya antara kau dan musuhmu”
Ruzetta: “Maksud nenek?”
Nenek: “Sudahlah,lupakan semua, masuklah ke asrama mu. Langit sudah gelap jangan lupa nanti berkumpul di aula karna akan ada acara disana”
Ruzetta: “Hmm... baiklah nek” Aku berjalan meninggalkan ruangan nenek dengan tatapan yang kosong dan aku masih memikirkan kata-kata yang tadi nenek ucapkan padaku
Ruzetta: “ Apa maksud perkataan nenek? Fawn akan menjadi seseorang penghantar yang akan membuat ku bertemu dengan orang tuaku dan menjadi penghantar bertemunya ku dengan musuhku?” Aku sungguh tidak mengerti apa yang nenek bicarakan,biasanya kalau nenek berbicara sesuatu yang sulit kumengerti nenek langsung menjelaskan nya padaku saat itu juga,tapi kenapa tadi nenek tidak mau menjelaskan nya padaku? Sudahlah aku harus melupakan kata-kata nenek,sebaiknya aku harus cepat-cepat sampai ke asrama ku, karna aku belum membereskan pakaian dan perlengkapan yang kubawa. Aku pun menuju asramaku dengan berlari dan akhirnya aku sampai dan aku masuk ke asrama itu
Ruzetta: “Ruzetta datang...”
Volton: “Ruzetta kau sudah datang? Ayo sini duduk” Aku berjalan menghampiri volton untuk duduk. Dia adalah teman se-asrama ku aku duduk dan aku melirik Fawn dengan mata yang sinis.
Fawn: “Ruzetta,kau tidak apa-apa?”
Ruzetta: “Ya,aku tidak apa-apa”
Fawn: “Syukurlah kalau kau tidak apa-apa,tadi kau kenapa?”
Ruzetta: “Sudah lupakan kejadian itu”
Ruzetta: “Ya,aku tidak apa-apa”
Fawn: “Syukurlah kalau kau tidak apa-apa,tadi kau kenapa?”
Ruzetta: “Sudah lupakan kejadian itu”
Fawn: “Hmm... ya baiklah”
Volton: “Kalian ini kenapa? Sudahlah ayo kita rayakan atas hari ini karna kita sudah berhasil masuk Match class”
Semuanya : “ Ayoooo”
Kamu dan Fawn duduk berjauh-jauhan karna kau masih merasa tidak adil karna kau telah dibedakan dengan fawn oleh nenek.
Volton: “ Fawn,tangkap ini !” *melempar baju seragam*
Fawn: “Hap,terima kasih”
Volton: “Ruzetta tangkap ini “
Ruzetta: “*Bruuk* Aww”
Fawn: “Ruzetta? Kau kenapa? *memegang kepala ruzetta*
Ruzetta: “Ah lepaskan !”
Fawn: “Ruzetta :’( “ *lari meninggalkan asrama*”
Volton : “Fawn ! Fawn ! tunggu... kenapa kau ini zetta kau terlihat jahat pada Fawn,apa salah Fawn !”
Ruzetta: “Arghhh.... Druuuug ” *keluar kamar dan membanting pintu kamar*
Volton lari mengejar Fawn sambil memanggil-manggil fawn tapi fawn tidak menghiraukan panggilan dari volton sementara ruzetta berlari berlawanan arah.
Volton: “Fawn... tunggu”
Fawn : “Udah volton kamu gak usah ikutin aku lagi hiks..hiks..”
Fawn terus berlari sampai ia tidak sadar bahwa di depan nya ada nenek dari ruzetta dan ia menabrak nenek ruzetta.
Fawn: “*Duuk* astaga Ibu asrama...”
Ibu asrama (nenek Ruzetta): “Ada apa fawn kenapa kau menangis?”
Volton pun berhenti karna melihat fawn menabrak ibu asrama yaitu nenek nya ruzetta. Dan ada seseorang yang datang dari arah berlawanan yaitu Ruzetta,dan ia berhenti berlari karna melihat nenek nya bersama fawn.
Ruzetta: “Nenek..fawn.. ngapain mereka berdua?” *sambil mengintip*
Ibu asrama: “Volton,ruzetta keluarlah”
Suasana pun sangat hening.........
Ibu Asrama: “Sekali lagi ibu peringatkan volton,zetta keluar”
Volton dan ruzetta keluar dari tempat untuk bersembunyi dan mereka bingung kenapa ibu asrama bisa mengetahui keberadaan mereka
Volton : “Ibu asrama.. kenapa kau tahu kami berada disini?”
Ruzetta: “Nenek...hmm maksudku ibu asrama kenapa ibu bisa tau kita disini?”
Ibu Asrama: “ Gerakan kalian itu bisa dilacak sama ibu.. jadi ibu tau kalau kalian ada disini”
Volton&Zetta: “Be...benarkah?”
Ibu Asrama: “Sudah,ada apa fawn? Kenapa kau menangis?”
Ruzetta: *Dalam hati* “Ada apa dengan nenek? Kenapa dia begitu perhatian dengan fawn?”
Ruzetta: *Dalam hati* “Ada apa dengan nenek? Kenapa dia begitu perhatian dengan fawn?”
Fawn: “Hmm...tidak ada apa-apa ibu.”
Ibu Asrama: “Ya sudah cepat kalian kembali ke asrama kalian, jangan lupa nanti malam datang ke aula karna di sana ada acara yang akan diselenggarakan sebentar lagi,jangan lupa pakai seragam baru kalian. Volton kamu sudah mengambil stok baju untuk asrama Mitch?”
Volton: “Iya ibu,aku sudah mengambil,dan semuanya sudah kebagian seragam baru dan tidak ada yang kurang.”
Ibu Asrama: “Baiklah.”
Aku,volton dan fawn kembali ke asrama,kami tidak membicarakan kejadian yang tadi,kami sudah menganggap kejadian itu hanya kenangan saja.
_Asrama_
Chriss: “Cepat ganti baju kalian”
Semua sudah berpakaian rapih kami siap ke aula dan mengikuti acara itu,semua sudah keluar dari asrama kecuali aku dan fawn.
Ruzetta: “Fawn,sudah siap?”
Fawn: “Yea aku sudah siap ayo berangkat”
Ruzetta: “Yeaa”
Ruzetta: “Yeaa”
Kami berdua berjalan menuju aula lalu aku memberanikan diri untuk berbicara.
Ruzetta: “Hmm fawn,maafin aku yah tadi aku lagi emosi. entah kenapa seperti nya aku kerasukan roh penyihir jahat Raish.”
Ruzetta: “Hmm fawn,maafin aku yah tadi aku lagi emosi. entah kenapa seperti nya aku kerasukan roh penyihir jahat Raish.”
Fawn: “Ra..raish?”
Ruzzetta: “Ya ada apa?”
Fawn: “Tidak”
Kami sudah sampai di aula kami duduk dibarisan ke dua dari depan lalu ada pengarahan dari ibu asrama yaitu nenek ku sendiri.
Ibu Asrama: “Ehem,selamat datang murid-murid baru,perkenalkan ibu adalah pemilik sekolah ini dan pemimpin dari semua asrama panggil saja Ibu asrama,tentu kalian sudah memiliki asrama masing-masing kan?”
Semuanya: “Sudah buuu”
Semuanya: “Sudah buuu”
Ibu Asrama: “Ya,asrama itu adalah kamar kalian,didalam asrama itu terdapat 10 kamar dan satu ruangan luas yang disebut aula asrama,kamar itu sering djadikan tempat kalian belajar kalau ruang belajar untuk para murid sedang dipakai. Disini ada tingkatan asrama dan tingkatan derajat penyihir. tingkatan asrama tertinggi adalah Asrama Mitch dengan Mitch class nya.tingkatan derajat tertinggi adalah pengajar atau Deurs.Deurs sama dengan guru atau tingkatan penyihir tertinggi.untuk menjadi deurs kalian mempunyai banyak tantangan dan melewati tes yang rumit.Dan saya adalah Captain Deurs,yang nama lain nya adalah pemimpin dari segala pemimpin.kalian harus menghormati semua Deurs yang ada di Reaps School mengerti?”
Semua Murid: “Mengertii.....”
Setelah pengarahan itu kami semua berpesta,yaa berkenalan sesama murid tapi..aku tidak mau mengikuti acara itu aku lebih memilih untuk diam di asrama,aku duduk di tempat tidurku membuka laci disamping tempat tidurku lalu aku menemukan surat yang berlumuran darah.
Ruzetta: “Apa ini” lalu aku membuka surat itu perlahan-lahan dan isinya
Ruzetta.. mati kau !!
Kau tidak memiliki kesempatan untuk hidup dan menjadi penyihir handal . Ku akan membunuh mu dengan perantara jiwa yang tenang !!!!
Ruzetta: “Aaa kenapa ini? Le...leher ku seperti ada yang mencekiiiiiikkkk... *pingsan*” 5 menit kemudian aku sudah sadar kembali,aku melihat ke sekeliling ku ternyata aku masih berada di kamar dan tidak ada satu orang pun disini, dan surat yang kubaca itu hilang setelah aku membaca nya,baju dan sekitar leherku berlumuran darah segar,entah itu darah siapa tapi setelah kuperiksa di bagian tubuhku tidak ada luka satupun.Aku bingung dan aku pergi keluar untuk mencuci darah itu.Aku berjalan mengendap-ngendap agar tidak ketahuan,tapi yang aku bingung seragam yang kupakai itu tidak terkena darah,yang terkena darah adalah baju di dalam seragam ku,aku berlari sekencang mungkin tapi volton memergoki ku aku pun tabrakan dengan nya.
Ruzetta: *Duuuuk... Lari*
Volton: “Ruzetta...”*dalam hati* Ada apa dengan ruzetta? Kenapa badan nya berlumuran darah begitu?
Aku lari sekuat mungkin tapi di tengah perjalanan aku jatuh dan lemas,seperti tak ada tenaganya seperti semua kekuatan ku sudah diambil oleh seseorang.Aku tidak kuat berdiri sampai akhirnya aku memutuskan untuk merangkak volton,nenek dan fawn ada dibelakangku semua penyihir di Reaps School ada dibelakangku.Mereka mengejarku, nenek,fawn,volton mereka ada dibarisan pertama,saat mereka hampir dekat denganku,langit menjadi gelap,lampu-lampu mati seketika,suara gemercik air disekitarku tiba-tiba sudah tidak kudengar lagi.Suasana berubah menjadi hening dan saat aku menengok ke belakang,orang-orang yang mengikuti ku berhenti,diam, dan beku.Ada apa dengan mereka.Lalu datanglah Fawn dari belakang menggunakan jubah hitam dan membawa sebuah pedang.
Ruzetta: “Fawn...fawn...aku disini *smbil melambaikan tangan*” Aku melihat fawn hanya diam dan terus berjalan dengan tatapan kosong. Ada apa dengan dia? tidak mungkin jika ia menghiraukan ku dia pasti mendengar suaraku.Semakin mendekat pedang fawn semakin diangkat.Aku berusaha memicingkan mata ku agar aku bisa lebih jelas melihatnya.Setauku Fawn itu tidak bisa menggunakan pedang dan dia takut menyentuh pedang,tapi...kenapa dia membawa dan memegang pedang seperti layaknya seorang ksatria?semakin dekat semakin dekat Dan....
Ruzetta: “Astaga, Fawn... dia bukan fawn di...dia... Penyihir Jahat Raish...”
Fawn (Raish):*Berhenti berjalan* “Hahaha ruzetta bukankah sudah kubilang aku akan membunuh mu dengan perantara jiwa yang tenang ? ya,sahabat mu inilah yang telah berbaik hati memberikan jiwa tenang nya untuk ku,didalam tubuh fawn terdapat dua kekuatan yaitu kekuatan dirinya sendiri dan kekuatan ku,sekarang semuanya sudah kusihir berhenti ! diam ! beku !
Hahahahahahaha bukankah kau itu manusia yang bodoh? tidakkah kau berfikir aku adalah musuhmu? kau sama sekali tidak takut akan adanya diriku..Lalu ada dimana sopan santun mu? saat dimana para deurs menerangkan pengarahan tapi kau malah diam dikamar ! Apa kau tidak mempunyai rasa malu? disaat nenek mu mengambil fawn untuk menjadi penyihir kau malah iri hati dengan fawn. Dimana kejujuran mu? disaat ada sesuatu yang penting,kau malah berbohong menyembunyikan suatu masalah,Dan sekarang tamatlah riwayatmu” *mengangkat pedang*
Ruzetta: “Aaaa...” Aku sudah tidak bisa apa-apa lagi disaat ia ingin membunuhku dengan pedang nya tiba-tiba datanglah suatu keajaiban.Sepasang suami istri datang untuk menolongku.Aku tak kenal siapa mereka tapi..mereka seperti bayangan datang tiba-tiba dan menolongku,jadi siapa dia?
Suami: “Cepat kau ambil tongkat itu,*sambil menunjuk ke arah tongkat itu berada* jika kau berhasil mendapatkan tongkat itu ucapkan mantra keabadian yang diberikan nenek mu waktu kau masih kecil !”
Ruzetta: “Ah..emm baiklah” Aku berusaha mengambil tongkat itu aku berusaha berdiri,ku kumpulkan semua tenagaku untuk meraih tongkat itu,aku berjalan tertatih-tatih sambil menahan rasa sakit di seluruh tubuhku sampai akhirnya aku dekat dengan tongkat itu aku malah terjatuh. Ruzetta: “Aaa..aku harus menahan rasa sakit ini,aku harus dapat kan tongkat itu dan mengucapkan mantra keabadian agar semuanya kembali seperti semula” Aku berusaha berdiri tapi aku tidak bisa,aku merangkak layaknya bayi yang sedang latihan berjalan,betapa bodohnya aku,aku mengingat semua kejadian itu..kejadian dimana aku iri dengan fawn,merasa dibedakan dengan nenek,bodoh di depan volton,dan aku sombong karna nenek ku adalah pendiri Reaps School. Aku mengingat semuanya,aku menangis sambil merangkak.Ini semua salahku tapi kenapa yang terkena imbasnya adalah orang-orang yang sayang padaku? Aku tidak boleh lemah ! mereka sayang padaku,mereka rela berkorban untukku,mereka membelaku.Sekarang aku yang harus berkorban untuk mereka,aku harus dapatkan tongkat itu,aku harus bacakan mantra keabadian itu. Sakit yang kurasa itu tidak membuat ku patah semangat tapi itu menjadi semangat agar aku mendapat kan tongkat itu sampai akhirnya aku berhasil memegang tongkat itu dan aku membacakan mantra sambil tongkat ku,kuarahkan ke Raish
Ruzetta : “Almus Profesius !!!!”
Raish: “Aaaa ka..kau ini !” *lenyap*
Akhirnya raish si penyihir jahat lenyap dan musnah. Semuanya kembali seperti semula Raish si penyihir jahat sudah lenyap. Keadaan kembali menjadi seperti semula lalu fawn menuju ke arahmu dan memeluk mu. Semuanya kembali seperti semula kau berpelukan dengan pasangan suami istri itu, dan ternyata mereka adalah orang tuamu. Orang tuamu telah disihir menjadi sesosok bayangan oleh raish. Kamu sangat senang bisa mengalahkan Raish dan bisa bertemu orang tua mu setelah sekian lama kau tidak bertemu dengannya.Nenek dan orang tuamu sangat bangga dengan mu karna kamu telah menjadi pahlawan atas kejadian ini.Dan saat ini juga kau,Fawn dan Volton di angkat menjadi penyihir muda,handal,dan berbakat dan Diangkat menjadi Deurs tanpa melewati tes apapun.Kalian ber tiga sudah menjadi pahlawan di Reaps School.Kejadian ini takkan bisa dilupakan.Dan nama Kalian akan dikenang sepanjang masa,ketika kalian sudah tidak ada akan dikenang dengan nama.. Ruzetta,Fawn,Volton si penyelamat Reaps School.Sejak saat itu keadaan Reaps School menjadi baik dan kamu bisa hidup bahagia dan tenang tanpa gangguan dari Raish si penyihir jahat.Kamu hidup sebagai Deurs sekaligus menjadi Captain Deurs karna nenek mu mewariskan Reaps School untuk kau kelola.Hidup dengan berbagai nikmat,Kedisiplinan dan Kejujuran senantiasa mengiringimu dalam perjalanan karir mu dan... Ruzetta,Fawn dan Volton telah menjadi penyelamat dari REAPS SCHOOL....
_The End_
By: Ilma Khairani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar